Teknologi Game
Teknologi Game merupakan sebuah media yang memiliki berbagai fitur unggulan yang dapat dengan mudah diterima diberbagai kalangan. Terlebih karena game biasanya juga mengusung pemanfaatan teknologi multimedia dan interaktivitas yang membuat pengguna memiliki peran aktif, membuatnya memiliki daya tarik yang lebih tinggi dibandingkan media-media lain yang menawarkan peran pasif bagi penggunanya. Tricia Austin dan Richard Doust dalam New Media Design (Lawrence King Publishing, 2007) menjabarkan bahwa dari studi yang telah dilakukan untuk mengukur pengaruh game teknologi bagi penggunanya didapat beberapa temuan.
Pertama, game adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan sehingga pemain mendapatkan kesenangan dan kepuasan. Kedua, game adalah bentuk permainan yang membutuhkan keterlibatan yang intens dan penuh. Ketiga, tantangan, kompetisi, oposisi dan konflik yang ada di dalam game membutuhkan kemampuan pemecahan masalah yang mendorong kreativitas. Keempat, storytelling dan representasi (misalkan dalam bentuk avatar pemain dalam game) memberikan kesempatan mengekspresikan emosi. Kelima, game selalu dibentuk dalam sebuah struktur aturan dan memiliki tujuan-tujuan tertentu yang memupuk motivasi. Keenam, permainan yang interaktif menyediakan aksi dan hasil dalam bentuk umpan balik yang membantu pemain membayangkan hasil yang dicapai. Ketujuh, kemenangan tentunya memberikan kepuasan pada pemain. Dan terakhir, game interaktif yang melibatkan multiplayer akan membantu membangun kelompok sosial.
Lebih jauh lagi,
Untuk bisa membangun suatu game teknologi untuk edukasi yang berhasil, maka ada baiknya jika kita juga mengenal genre-genre dalam game teknologi. Hal ini akan membantu dalam menentukan konten mana yang sesuai untuk tiap genre, sehingga materi edukasi yang ingin disampaikan dapat kena sasaran melalui pendekatan yang menyenangkan.
- Adventure games melatih kemampuan pemain dalam memecahkan teka-teki dan menemukan artefak;
- Educational games memanfaatkan game sebagai wahana pembelajaran, khususnya untuk anak-anak;
- Fighthing games menekankan pada pertarungan satu lawan satu dan seni bela diri;
- Multiplayer online games melibatkan banyak pemain untuk berinteraksi bersama-sama secara online;
- Platform games mencakup permainan tradisional dua dimensi seperti berlari, meloncat dan berpindah dari satu level ke level lain untuk mengalahkan musuh dan mengumpulkan hadiah;
- Puzzle games menantang pemain untuk memecahkan teka-teki berbasis logika dan mengeksplorasi labirin untuk mencari jalan keluar;
- Racing games biasanya menempatkan pemain dalam kursi pengemudi kendaraan kencang paling mutakhir;
- Role playing games (RPG) memberikan kesempatan pada pemain untuk berperan sebagai seorang petualang dengan peran khusus dalam sebuah dunia fantasi;
- Serious games mengajarkan skenario dunia nyata dan biasa dimanfaatkan dalam permainan korporasi;
- Simulation games bertujuan untuk mencipta ulang aktivitas dalam pendekatan yang serealistik mungkin;
- Sports games mengemulasi permainan fisik dalam olah raga ke dalam ruang keluarga;
- Strategy games terfokus pada perencanaan dan kemampuan manajerial; dan
- Traditional games adalah game yang berbasis pada permainan-permainan papan (board games) dan kartu yang populer.
Hal yang paling penting saat kita ingin merancang sebuah game teknologi, khususnya untuk tujuan edukasi adalah kembali pada prinsip dasar kenapa orang ingin bermain game: mendapatkan unsur kesenangannya (fun factor). Sesuaikan materi dan gameplay game tadi dengan kemampuan rata-rata mereka yang nantinya akan memainkannya. Jika game edukasi yang kita buat justru membuat pemain menjadi frustasi, jangankan muatan edukasinya bisa sampai, jangan-jangan memainkan game-nya saja sudah merupakan satu keajaiban. Suatu produk game teknologi baru bisa dikatakan berhasil jika pemainnya mau memainkannya sampai habis dan mendapatkan satu pengalaman tersendiri yang bisa memancingnya untuk bermain lagi, lagi dan lagi. Hal ini dapat membuat materi edukasi yang ingin disampaikan dapat diterima secara baik oleh target sasarannya.
Tahapan dalam pembuatan Game
1. Tentukan genre/jenis game yang akan dibuat
Pertama tentukan genre game yang akan dibuat, apakah berjenis, RPG(Role Playing Game) seperti harvest moon, FPS(First Person Shooter) seperti Counter Strike, SPS(Second Person Shooter) seperti 25 To Life, Arcade seperti Riden, Fighting seperti Street Fighter, Racing seperti Need For Speed, atau RTS(Real Time Strategy) seperti Age Of Empire.
2. Tentukan Tool yang ingin digunakan
Pada tahap ini untuk menentuan tool apa yang digunakan dalam game yang akan dibuat. biasanya game dibuat dengan bahasa pemograman, namun tidak selalu game dibuat dengan bahasa pemrograman. Tetapi dapat pula dibuat menggunakan software. banyak sekali software yang khusus dibuat untuk membuat game dengan genre tertentu, ada software yang menggunakan bahasa pemograman dalam pembuatan game atau sama sekali tidak membutuhkan pemograman dalam pembuatannya, sehingga hanya perlu menggunakan mouse untuk mengatur jalannya game, karakter jagoan, musuh dan beberapa komponen game lainnya, software untuk membuat game sangat membantu dalam membuat sebuah game.
3. Tentukan gameplay game
Gameplay merupakan urutan atau system jalannya game yang akan dibuat. Mulai dari menu, area permainan, save, load, game over, story line, misiion sukses, mission failed, cara bermain dan sistem lainnya harus ditentukan, misal dalam sistem save Anda hanya akan membuat pemain bisa mensave permainan jika jagoannya sudah menuju kesebuah lokasi, kemudian ketika meload karakter jagoan akan kembali ketempat area save, atau ketika dalam menu pemain hanya akan mendapat pilihan menu play game, load game, credit dan quit, atau Anda ingin membuat game yang bercerita tentang seorang mahasiswa yang terlibat dalam perang antar geng jalanan dan mencoba untuk keluar dari permasalahan tersebut. Semua sistem yang digunakan dalam game disebut dengan gameplay. Sebisa mungkin buatlah gameplay game Anda enak untuk dimainkan dan tidak menyulitkan pemain sehingga pemain akan nyaman ketika memainkan game Anda.
4. Tentukan grafis yang ingin digunakan
Jenis grafis secara sederhana dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu jenis kartun, semi realis, atau realis. Pilih jenis grafis yang sesuai dengan kebutuhan game Anda dan sesuai dengan kemampuan Anda, kemudian pilih software apa yang ingin Anda gunakan dalam membuat gambarnya, pilihlah yang Anda anggap paling mudah digunakan.
5. Tentukan suara yang ingin digunakan
Tanpa suara akan membuat game Anda kehilangan nilainya, karena itulah pilih suara yang ingin digunakan dalam permainan. Pilihan suara bisa Anda bagi-bagi menjadi beberapa bagian seperti bagian main menu, save menu, load menu, shoot, dead, mission sukses, mission failed, loading dan bagian-bagian lainnya, pemilihan suara yang digunakan harus seirama dengan bagiannya, misal untuk bagian mission failed tidak cocok jika menggunakan musik yang bersemangat, haruslah musik yang mengandung kesedihan untuk didengar sehingga akan membuat pemain makin sedih ketika jagoannya kalah. Kemudian pilih software yang ingin Anda gunakan untuk membuat atau mengedit suara yang akan digunakan dalam game.
6. Lakukan perencanaan waktu
Dengan perencanaan waktu akan membuat Anda makin bebas melakukan hal lainnya karena perasaan Anda tidak lagi terganggu dengan game yang belum selesai dibuat, kemudian ketika waktu pembuatan game sudah tiba Anda akan membuat game sesuai dengan urutan waktu yang sudah Anda tentukan sehingga Anda tidak bingung bagian game mana yang belum selesai dikerjakan dan yang sudah selesai dikerjakan. Perencanaan waktu pembuatan sangat baik untuk dilakukan
7. Proses pembuatan
Yang terakhir lakukan pembuatan game karena semua komponen yang Anda perlukan sudah disiapkan dari awal, lakukan proses pembuatan berdasarkan waktu yang sudah ditentukan, tidak ada salahnya Anda meminta pertolongan orang lain sehingga akan mempercepat proses pembuatan game Anda.
8. Lakukan publishing
Ketika Anda sudah selesai membuat sebuah game, publish game Anda menjadi setup jika game Anda harus diinstal terlebih dahulu sebelum dimainkan atau publish menjadi exe jika game Anda bisa langsung dimainkan tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu, metode mempublish tergantung dengan tool yang Anda gunakan untuk membuat game
Teknologi yg digunakan dalam membuat Game
Dalam pembuatan game dapat menggunakan banyak bahasa pemrograman. Namun ada beberapa bahasa yang memang sudah umum dan teruji digunakan dalam membuat game. Seperti C++ dan Flash. Dilihat dari kemampuan, keduanya memang sangat berbeda dan tujuan penggunaannya pun berbeda pula. Tapi kedua bahasa ini sangat umum digunakan sekarang untuk membuat game. Biasanya C++ digunakan dalam pembuatan game komersil, Sementara hampir semua game casual dan berbasis web menggunakan Flash. Selain dari keduanya masih ada bahasa lain, seperti Darkbasic, Blitz, Lite-C untuk 3DGamestudio, LUA, Phyton, C#, dan bahasa lain yang berorientasi untuk game.
Flash dapat pula membuat game online, contohnya seperti Smartfoxserver. Dengan software ini, dapat menggunakan actionscript untuk membuat game online (multiplayer). Keterbatasan flash yang dulunya ditujukan untuk animasi web kini sudah berkembang. Tidak hanya itu, flash juga sudah digunakan sebagai alternatif membuat software untuk mobile application. Flashlite sebagai contoh digunakan untuk membuat game di HP. Bila tertarik pada game yang berorientasi game berat yang bermain di console atau di platform PC maka C++ dan sejenisnya bisa dipilih. Bila berpatokan kepada software maka jenis Lite-C dapat dipilih untuk software 3DGamestudio. Atau mungkin memilih BASIC untuk Darkbasic dan Blitz. Dapat pula menggunakan Phyton atau LUA untuk jenis software lain. Tergantung kepada jenis pengembangan yang akan dibuat. Selain itu juga bisa memilih platform baru seperti XNA yang menggunakan C#.
Profesi Dalam Pembutan Game
1. Game Production
Orang-orang yang secara langsung terlibat dalam pembuatan game.
a. Design Part
· Game Designer
Bertugas untuk membuat konsep utama dari game, mulai ari game mechanics sampai game world.
· Level Designer
Bertugas untuk membuat level atau misi-misi yang harus diselesaikan oleh pemain.
· Game Writer
Bertugas untuk membuat cerita dalam game, semua dialog dalam game dan membantu game designer menyusun Game Design Document.
b. Programming Part
· Game Programmer
Bertugas untuk mengimplementasikan semuagame logic dan fitur-fitur spesifik dalam game.
· Graphic Programmer
Bertanggung jawab atas setiap aspek grafis dalam game mulai dari menampilkan objek ke layar sampai efek-efek, seperti bloom atau particle.
· AI Programmer
Bertanggung jawab membuat kecerdasan buatan dalam game, mencakup AI lawan seperti monster atau AI NPC.
· Physics Programmer
Bertanggung jawab membuat efek-efek yang merupakan simulasi dari fenomena fisika dialam. Contoh : gravitasi, tumbukan, dan lain-lain.
· Audio Programmer
Bertanggung jawab mengintegrasikan berbagai audio kedalam game, seperti sound effect, voice over sampai BGM.
· Tools Programmer
Bertugas untuk membuat game tools seperti world editor atau level editor.
c. Art Part
· Concept Artist
Bertugas untuk membuat concept art sebuah game, yang akan menentukan art atyle dari game yang bersangkutan.
· 2D Artist
Bertugas untuk membuat asset 2D yang digunakan dalam game, seperti character sprite atau background image.
· 3D Modeler
Bertugas untuk membuat 3D model untuk game, mulai dari objek lingkungan seperti pohon atau bangunan sampai objek karakter atau monster.
· Texture Artist
Bertugas untuk membuat tekstur dari 3D model yang sudah dibuat. Tekstur tersebut dapat berupa tekstur buatan atau modifikasi dari denda nyata.
· Animator
Bertugas untuk membuat bone pada 3D model dan membuat animasi untuk model tersebut.
d. Audio Part
· Voice Over
Voice Over atau dubbing adalah rekaman suara manusia yang dimasukkan dalam game sebagai suara karakter dalam game.
· Sound Effect
Sound effect adalah efek suara yang ditambahkan kedalam game. Contohnya suara ledakan atau tembakan.
· Composer
Composer adalah orang yang bertanggung jawab membuat lagu untuk game yang bisa digunakan sebagai background music atau soundtrack game.
e. Management Part
· Game Producer
Game producer adalah orang yang mendanai atau mengatur keuangan sebuah project game. Seorang game producer dapat juga berperan sebagai project manager.
· Project Manager
Bertanggung jawab mengatur dan mengawasi proses game development. Mulai dari membuat timeline, milestone, dan memastikan semua task dikerjakan sesuai jadwal.
2. Quality Assurance
Bertugas melakukan pengujian terhadap game untuk memastikan apakah game yang dibuat berjalan dengan baik, dan untuk menemukan bug-bug dalam game agar bisa diperbaiki. Bagian Quality Assurance juga biasa disebut dengan game tester.
3. Game Business
Pekerjaan-pekerjaan berikut tidak berhubungan langsung dengan proses pembuatan sebuah game, namun tetap dibutuhkan jika ingin memuat game yang skalanya cukup besar.
a. Licensing
Bagian licensing berurusan dengan masalah hak lisensi atau hak cipta. Misalnya jika membuat game dari suatu film, developer game harus memiliki lisensi untuk film tersebut.
b. Sales and Marketing
Bagian ini berkaitan dengan promosi dan penjualan game, mulai dari pembuatan iklan sampai merchandise.
Sumber :
http://thommykennedy.wordpress.com/2009/07/29/mari-membuat-game
http://bahaskomputer.blogspot.com/2009/05/tahap-pembuatan-game.html
http://martabakomikita.multiply.com/journal/item/158
http://ntannyed.ngeblogs.com/2010/02/20/tugas-minggu-ke-3/
http://anitaapriliani.blogspot.com/2010/02/tugas-minggu-ke-3-game-technology.html