Pages

Subscribe:

Kamis, 14 April 2011

Cloud Computing



Ilustrasi Cloud Computing

Latar Belakang
Cepatnya perkembangan IT saat ini telah membuat proses dan strategis bisnis berubah-ubah dengan cepatnya. Penggunaan perangkat IT sudah menjadi keharusan saat ini, yang dapat dilihat dari anggaran belanja sampai dengan implementasi IT di sebuah perusahaan. IT sudah dipandang sebagai salah satu senjata untuk bersaing di kompetisi global, kecenderungan ini terlihat dari tidak digunakannya lagi IT sebagai pelengkap dari proses bisnis perusahaan, namun IT sudah dijadikan sebagai bagian dari proses bisnisnya.
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social networkingnya, openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi / tersebar, scalability, Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing. Akses data dari mana saja dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat menyimpan data, applications dan lainnya yang dapat dengan mudah mengambil data, download applikasi dan berpindah ke cloud lainnya, hal ini memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi secara mobile di masa depan. Trend ini akan memberikan banyak keuntungan baik dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user.
Trend saat ini adalah dapat memberikan berbagai macam layanan secara teristribusi dan pararel secara remote dan dapat berjalan di berbagai device, dan teknologinya dapat dilihat dari berbagai macam teknologi yang digunakan dari proses informasu yang dilakukan secara otsourching sampai dengan penggunaan eksternal data center. Cloud Computing merupakan model yang memungkinkan dapat mendukung layanan yang disebut ”Everything-as-a-service” (XaaS). Dengan demikian dapat mengintegrasikan virtualized physical sources, virtualized infrastructure, seperti juga sebaik virtualized middleware platform dan aplikasi bisnis yang dibuat untuk pelanggan didalam cloud tersebut.

Sejarah Cloud Computing
Yang punya ide awal dari cloud computing pada tahun 1960-an, saat John McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionir intelejensia buatan, menyampaikan visi bahwa "suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publik--seperti listrik dan telpon".
Namun baru di tahun 1995 lah, Larry Ellison, pendiri Oracle , memunculkan ide "NetworkComputing" sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai desktop computing dengan Windows 95-nya.
Larry Ellison menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PC Desktop mereka. Hingga singkatnya pada awal abd ke 21, Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awal abad 21, terutama di area pemrograman berbasis web disertai peningkatan kapasitas jaringan internet, telah menjadikan situs-situs internet bukan lagi berisi sekedar informasi statik. Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis yang lebih kompleks.
Dan seperti sudah sedikit disinggung sebelumnya, popularitas Cloud Computing semakin menjulang saat di awal 2000-an, Marc Benioff ex VP di Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as a Service, Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan gegap gempita.
Dengan misinya yang terkenal yaitu "The End of Software", Benioff bisa dikatakan berhasil mewujudkan visi bos-nya di Oracle, Larry Elisson, tentang Network Computing menjadi kenyataan satu dekade kemudian.
Selanjutnya jargon Cloud Computing bergulir seperti bola salju menyapu dunia teknologi informasi. Dimulai di tahun 2005, mulai muncul inisiatif yang didorong oleh nama-nama besar seperti Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google dengan Google App Engine-nya, tak ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain sebagainya.
Akhirnya seperti yang kita saksikan sekarang, seluruh nama-nama besar terlibat dalam pertarungan menguasai awan ini. Bahkan pabrikan Dell, pernah mencoba mempatenkan istilah "Cloud Computing", namun ditolak oleh otoritas paten Amerika.
Walaupun di luaran perebutan kapling awan ini begitu sengit, tidak demikian dengan di tanah air Indonesia tercinta ini. Pemain yang benar-benar mencoba masuk di area ini masih sangat sedikit, bahkan jumlahnya bisa dibilang belum sebanyak jari sebelah tangan. Salah satu yang cukup serius bermain di area ini adalah PT Telkom, yang setidaknya saat ini sudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis Software as a Service. Salah satunya melalui anak usahanya, Sigma Cipta Caraka, yang menawarkan layanan aplikasi core banking bagi bank kecil-menengah.
Kemudian bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT Codephile, Telkom menawarkan layanan e-Office on Demand untuk kebutuhan kolaborasi/ korespondensi di dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri terhadap Cloud Computing ini, mungkin disebabkan beberapa faktor, di antaranya:
1.      Penetrasi infrastruktur internet yang bisa dibilang masih terbatas.
2.      Tingkat kematangan pengguna internet, yang masih menjadikan media internet utamanya sebagai media hiburan atau sosialisasi.
3.      Tingginya investasi yang dibutuhkan menyediakan layanan cloud ini, karena harus merupakan kombinasi antara infrastruktur jaringan, hardware dan software sekaligus.

Definisi Cloud Computing
Cloud computing secara kata bila diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dapat berbunyi "Komputasi di Awan", namun sampai saat sekarang ini "mungkin" belum memiliki definisi ilmiah ataupun pengartian pokok yang jelas kecuali sebuah konsep pemahaman dalam rangka pembuatan kerangka kerja komputasi secara online lokal maupun global dimana terdapat beragam aplikasi maupun data dan media penyimpanan  yang dapat diakses dan digunakan secara berbagi dan bersamaan oleh para pengguna yang beragam mulai dari perseorangan sampai kepada kelas pengguna korporasi (atau perusahaan).
Cloud computing berbeda dengan Grid computing atau Paralel Computing, dimana Grid computing dan Paralel computing adalah lebih merupakan sebuah bagian dari prasarana fisik bagi penyediaan konsep Cloud computing.
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan').Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Cloud computing adalah komputasi, perangkat lunak, akses data, dan jasa penyimpanan yang tidak memerlukan pengetahuan pengguna akhir lokasi fisik dan konfigurasi dari sistem yang memberikan layanan. Parallels to this concept can be drawn with the electricity grid where end-users consume power resources without any necessary understanding of the component devices in the grid required to provide the service. Paralel dengan konsep ini dapat ditarik dengan jaringan listrik di mana pengguna akhir mengkonsumsi sumber daya listrik tanpa pemahaman yang diperlukan dari perangkat komponen pada kotak yang diperlukan untuk menyediakan layanan.

Karakteristik utama Cloud Computing (komputerisasi awan)
1.      Agility (Kecepatan), berkembang dengan pengguna (user) untuk dengan cepat dan murah untuk melengkapi kemajuan teknologi infrastruktur dan sumber daya.
2.      Cost (Biaya), diakui secara besar mengurangi biaya dan pengeluaran modal dikonversikan pada pembelanjaan operasional. Ini pura-pura menurunkan halangan untuk masuk, seperti infrastruktur secara khusus disediakan oleh pihak ketiga dan tidak perlu dibeli untuk penggunaan sesekali maupun penggunaan komputer secara intensif. Harga pada sebuah basis utility computing (Keperluan Komputerisasi) yang di fine-grained (diperbaiki) dengan penggunaan berdasarkan pilihan dan sedikit kemampuan IT diperlukan untuk implementasi dalam lingkungan sediri.
3.      Device and location independence (alat dan kebebasan lokasi/tempat), memungkinkan pengguna untuk mengakses suatu sistem menggunakan sebuah web browser tanpa melihat lokasi/tempat dan alat apa yang sedang mereka gunakan (misalnya PC, Handphone, Laptop, dan lain-lain). Seperti prasarana yang off-site (secara khusus disediakan oleh pihak ketiga) dan diakses melalui internet, pengguna (user) dapat terhubung dimana saja.
4.      Multi-tenancy (Sewa menyewa besar), memperbolehkan pengguna berbagi sumber dan biaya melampaui sebuah kelompok pengguna (user) yang besar dengan mempertimbangkan:
·         Centralization (Sentralisasi), dari infrastuktur pada lokasi dengan biaya yang lebih murah (Seperti pada komplek perumahan Real Estate, kelistrikan, dan lain-lain)
Peak-load capacity (Kapasitas beban puncak) meningkat (pengguna tidak perlu seorang engineer untuk kemungkinan kapasitas beban tertingggi).
·         Utilization and efficiency (Pemanfaatan dan efisiensi) peningkatan untuk sistem yang sering dimanfaatkan 10% sampai 20%.
·         Reliability (Ketahanan), meningkat melalui penggunaan situs yang banyak secara berlebihan, yang membuat Cloud Computing (Komputerisasi awan) cocok untuk kelangsungan bisnis dan pemulihan bencana. Meskipun begitu, banyak mayoritas layanan Cloud Computing (Komputerisasi awan) telah menderita keuntungan, dan pengelola IT dan bisnis suatu waktu dapat sedikit melakukannya ketika mereka terpengaruh.
·         Scalability (Skalalisasi), melalui dynamic ("on-demand") berdasarkan permintaan ketentuan sumber daya pada sebuah fine-grained, berbasis self-service mendekati real-time oleh pengguna tanpa memerlukan engineer untuk beban puncak. Kinerja di monitor, secara konsisten dan arsitektur berpasangan dengan bebas dibangun menggunakan layanan web sebagai penghubung antar sistem.
·         Security (Keamanan), secara khusus ditingkatkan berdasarkan sentralisasi data, meningkatkan jaminan keamanan sumber data, dan lain-lain, tapi perhatian dapat tetap dilakukan mengenai kehilangan kendali melalui kepastian sensitifitas data dan kekuangan dari keamanan untuk tempat penyimpanan data (stored kernels). Jaminan keamanan adalah sebaik atau lebih baik dari sistem tradisional, sebab penyedia layanan dapat mencurahkan SDM mereka untuk menyelesaikan masalah keamanan yang tentunya banyak pelanggan/pengguna tidak mampu melakukannya. Penyedia layanan secara khusus membukukan akses (Log Access), tetapi mengakses pembukuan audit (audit logs) menjadi sulit atau tidak mungkin. Lagipula, kompleksitas dari jaminan keamanan ditingkatkan sangat besar ketika data dibagikan malalui suatu area yang lebih luas dan / atau sejumlah alat (devices).
·         Sustainability (ketahanan) datang ketika melalui peningkatan pemanfaatan sumber daya (improved resource utilization), sistem lebih efisien, dan kenetralan karbon (carbon neutrality). Meskipun begitu, komputer dan infrastruktur yang berhubungan adalah konsumen utama energi (consumers of energy).
·         Maintenance (pemeliharaan) aplikasi Cloud Computing (Komputerisasi awan) lebih mudah untuk dipelihara, karena mereka tidak perlu di install pada masing-masing komputer pengguna (user). Mereka lebih mudah untuk mendukung dan diingkatkan ketika perubahan menjangkau klien dengan secara cepat.

Tipe Cloud Computing Berdasarkan Penglihatan (Types by Visibility)
1.      Public cloud (Awan Publik)
Awan publik atau awan eksternal mendeskripsikan komputasi awan pada arti tendensi tradisional, yang mana sumber daya dengan ketentuan dinamis pada suatu fine-grained (perbaikan), basis pelayanan sendiri lewat Internet, melalui aplikasi web / jasa web, dari satu lokasi penyedia off-site oleh pihak ketiga yang berbagi sumber daya dan daftar kegunaan pada suatu fine-grained utility computing.
2.      Hybrid Cloud (Awan Bastar)
Satu lingkungan awan bastar (Hybrid Cloud) terdiri dari beberapa penyedia layanan internal dan/atau penyedia layanan eksternal "akan di khususkan untuk banyak perusahaan". Satu awan bastar dapat mendeskripsikan konfigurasi dengan mengombinasikan satu alat lokal (local device), seperti pada Plug computer dengan layanan Cloud (awan). Hal ini juga dapat menjabarkan konfigurasi yang mengkombinasikan antara virtual dan physical, aset colocated misalnya, kebanyakan lingkungan yang divirtualisasikan yang memerlukan server fisik, Router, atau perangkat keras lain seperti satu alat jaringan yang berfungsi sebagai firewall atau spam filter.
3.      Private Cloud (Awan Pribadi)
Awan pribadi dan awan internal adalah pembentukan kata baru yang yang baru-baru ini telah dipergunakan oleh beberapa penjual (vendor) untuk deskripsikan penawaran yang menandingi Cloud Computing (Komputerisasi awan) pada jaringan pribadi. Produk ini (secara khas virtualisasi otomatisasi) menyatakan "mengantarkan beberapa keuntungan-keuntungan dari Cloud Computing (Komputerisasi awan) tanpa jebakan (pitfalls)", kapitalisasi pada jaminan sekuritas data, perusahaan pemerintahan, dan dapat diandalkan. Mereka telah dikritik atas dasar pengguna itu "masih perlu untuk beli, bangun, dan mengatur mereka" dan seperti halnya tidak menguntungkan dari menurunkan biaya modal dan sedikit campur tangan manajemen langsung, sebenarnya "Kurangnya model ekonomi yang membuat Cloud Computing (Komputerisasi awan) seperti satu konsep pembangkit minat".

Cara Kerja Cloud Computing
Ketika pengguna mengakses awan untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna IP misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada ( geolocation ). DNS jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka menggunakan dengan mendapatkan id sesi dan / atau cookie yang disimpan dalam mereka browser .
Apa yang user lihat pada browser biasanya akan datang dari sekelompok web server. Webservers menjalankan perangkat lunak yang menyajikan pengguna dengan interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, dll upload) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data.
Sebuah contoh sederhana dari komputasi awan email seperti Yahoo! dan GMAIL Anda tidak membutuhkan software atau server untuk menggunakannya. Semua konsumen akan membutuhkan hanya koneksi internet dan Anda dapat mulai mengirim email. Server dan perangkat lunak manajemen email adalah semua di atas awan (internet) dan benar-benar dikelola oleh operator selular awan Yahoo, Google konsumen bisa menggunakan perangkat lunak sendirian dan menikmati manfaat, di Analogi adalah “Jika Anda hanya perlu susu,apakah Anda akan membeli sapi?”.Semua pengguna atau konsumen butuhkan adalah untuk mendapatkan manfaat menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras dari komputer seperti mengirim email dan sebagainya Hanya untuk mendapatkan manfaat (susu) mengapa harus konsumen membeli (sapi) software / hardware?

Struktur Cloud Computing

Struktur Cloud Computing

           ·         Client
Seorang klien awan terdiri dari perangkat keras komputer dan / atau perangkat lunak komputer yang bergantung pada komputasi awan untuk pengiriman aplikasi, atau yang dirancang khusus untuk pengiriman layanan awan dan bahwa, dalam kasus lain, pada dasarnya tidak berguna tanpa itu. Examples include some computers , phones and other devices, operating systems and browsers. Contohnya termasuk beberapa komputer , ponsel dan perangkat lain, sistem operasi dan browser.
           ·         Application
Awan aplikasi layanan atau Software sebagai Service (SaaS)memberikan perangkat lunak sebagai layanan melalui internet, sehingga menghilangkan keharusan untuk menginstal dan menjalankan aplikasi pada komputer sendiri dan pemeliharaan pelanggan menyederhanakan dan dukungan. People Orang-orang cenderung menggunakan SaaS 'istilah' dan 'cloud' secara bergantian, padahal sebenarnya mereka adalah dua hal yang berbeda karakteristik utama meliputi:
o   Berbasis jaringan akses, dan pengelolaan, tersedia secara komersial (misalnya, tidak kustom) perangkat lunak
o   Kegiatan yang dikelola dari lokasi pusat daripada di lokasi masing-masing pelanggan, memungkinkan pelanggan untuk mengakses aplikasi remote via Web
o   Pengiriman Aplikasi yang biasanya lebih dekat dengan model satu-ke-banyak (misalnya tunggal, arsitektur multi-penyewa) daripada satu-ke-satu model, termasuk arsitektur, harga, kemitraan, dan karakteristik manajemen
o   Terpusat fitur update, yang menyingkirkan kebutuhan untuk download patch dan upgrade.
            ·         Platform
Platform layanan Cloud atau  Platform as a Service (PaaS)memberikan platform komputasi dan / atau solusi stack sebagai layanan, awan infrastruktur mengkonsumsi sering dan aplikasi awan mempertahankan. Ini memfasilitasi penyebaran aplikasi tanpa biaya dan kompleksitas membeli dan mengelola perangkat keras yang mendasarinya dan lapisan perangkat lunak
           ·         Infrastruktur
Pelayanan infrastruktur Cloud, juga dikenal sebagai "Infrastruktur sebagai (Service IaaS ) ", memberikan komputer infrastruktur, biasanya sebuah platform virtualisasi lingkungan - sebagai layanan. Daripada beli server, perangkat lunak, ruang data center atau peralatan jaringan, klien bukannya membeli sumber daya tersebut sebagai layanan outsourcing sepenuhnya. Pemasok biasanya tagihan layanan seperti pada komputasi utilitas dasar dan jumlah sumber daya dikonsumsi (dan karenanya biaya) biasanya akan mencerminkan tingkat aktivitas. IaaS berevolusi dari virtual server pribadi persembahan.
Awan infrastruktur sering mengambil bentuk 3 pusat data tier dengan banyak 4 tier atribut, dirakit dari ratusan mesin virtual.
           ·         Server
Lapisan server terdiri dari perangkat keras komputer dan / atau software komputer produk yang khusus dirancang untuk pengiriman layanan awan, termasuk prosesor multi-core, spesifik sistem operasi-awan dan penawaran gabungan.

Arsitektur Cloud Computing
Arsitektur Cloud dalam arsitektur sistem dari sistem perangkat lunakyang terlibat dalam pengiriman komputasi awan, biasanya melibatkan beberapa komponen awan berkomunikasi satu sama lain melaluiinterface pemrograman aplikasi , biasanya layanan web dan arsitektur 3-tier . Hal ini mirip dengan filosofi Unix memiliki beberapa program setiap hal yang melakukan dengan baik dan bekerja sama melalui antarmuka universal. Kompleksitas dikendalikan dan sistem yang dihasilkan lebih mudah dikelola dari mereka monolitik rekan-rekan.
Dua komponen yang paling penting dari arsitektur komputasi awan dikenal sebagai front end dan back end. The front end is the part seen by the client, ie the computer user. Ujung depan adalah bagian dilihat oleh klien, yaitu pengguna komputer. Ini termasuk jaringan klien (atau komputer) dan aplikasi yang digunakan untuk mengakses awan melalui user interface seperti browser web. Bagian belakang arsitektur komputasi awan adalah 'awan' itu sendiri, yang terdiri dari berbagai komputer, server dan perangkat penyimpanan data.

Keuntungan Cloud Computing
Cloud computing dapat berkembang disebabkan oleh segi "kemudahan" penggunaan dimana pengguna akhir dengan "cukup relatif" mudah menggunakan media LAN atau Internet melalui browser untuk mengakses dan berkolaborasi secara bersamaan tanpa melalui proses yang "cukup" rumit.
      Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud Computing, antara lain :
    1.      Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya.
    2.      Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat.
    3.      Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan karena sistem pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah
    4.      Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping
    5.      Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun.

Dampak Adanya Cloud Computing
Cloud Computing  juga mendukung gerakan Green Computing. Inidisebabkan karena layanan Cloud Computing menggunakan server blades yang sangat efisiendalam penggunaan ruang data center dari konsumsi listrik, sehingga dapat mengurangi pemakain listrik yang berlebihan serta polusi lingkungan akibat pembangunan data center yang tidak efisien. Cloud computing menawarkan layanan berbasis yang memungkinkan alokasi dinamis sumber daya virtualisasi dari jarak jauh (dan sentralisasi) peternakan hardware, diakses melalui internet. Ke depannya teknologi cloud computing akan menjadiinevitable bagi perkembangan teknologi internet di Indoensia.

Kesimpulan
Cloud computing tidak lama lagi akan menjadi realita, dan ini akan memaksa para IT professional untuk cepat mengadaptasi yang dimaksud dengan teknologi ini. Akibat dari keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat cepat sehingga melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas yang lebih dari teknology yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
Cloud Computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan remote server pusat untuk menjaga data dan aplikasi. Cloud computing memungkinkan konsumen dan bisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa instalasi dan akses file pribadi mereka di setiap komputer dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan komputasi yang jauh lebih efisien dengan memusatkan penyimpanan, memori, pengolahan dan bandwidth.
Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud)adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Cloud Computing juga merupakan suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.

Sumber :